Makassar, 16 Mei 2025- Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar (UINAM) menggelar kajian ilmiah bertajuk “Eksplorasi
Bonggol Botani: Pangan Fungsional dan Biofortifikasi, Peluang dan Tantangan”
pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung C Ruang 201, FST
UINAM, dengan dihadiri oleh anggota pengurus dan kader HMJ Biologi angkatan
2024.
Kajian ini bertujuan memperluas
pemahaman peserta mengenai peluang dan tantangan dalam pengelolaan pangan
fungsional serta biofortifikasi. Pangan fungsional adalah makanan yang tidak
hanya menyediakan nutrisi dasar, tetapi juga mengandung komponen bioaktif yang
memberi manfaat tambahan bagi kesehatan, seperti antioksidan dan senyawa
fitokimia.
Biofortifikasi sendiri merupakan
proses peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pangan melalui pemuliaan atau
rekayasa genetik, sehingga hasil panen memiliki kandungan vitamin dan mineral
yang lebih tinggi. Inovasi ini dinilai efektif untuk mengatasi kekurangan gizi
mikro di masyarakat, terutama pada kelompok yang sulit mengakses makanan
bergizi atau suplemen komersial.
Acara ini dibuka dan dikoordinir
oleh Lilismayani, moderator dari Studi Club Mahasiswa Biologi (SCMB). Materi
utama disampaikan oleh Selis Meriem, S.Pd., M.Si., dosen yang dikenal aktif
dalam riset bonggol botani. Dalam paparannya, Selis Meriem menyoroti potensi
“Pulu Mandoti” sebagai pangan lokal unggulan dengan kandungan nutrisi dan
antioksidan tinggi. Selain itu, ia juga membahas Tape PME yang kaya nutrisi
serta Bekatul PME sebagai alternatif pakan ayam yang memiliki kandungan protein
dan nutrisi tinggi.
Kajian berlangsung lancar dan penuh
antusiasme. Peserta aktif mengajukan pertanyaan, di antaranya Ghefira Nur
Hasanah Jasman dan Afriza Andre Avianto, yang memperkaya diskusi tentang
implementasi biofortifikasi dan pengembangan pangan fungsional lokal.
Mutmainnah, salah satu peserta, membagikan kesannya, “Kajian ini sangat menarik karena menambah wawasan kami mengenai hal-hal yang baru kami ketahui, seperti pulu mandoti dan pakan ayam berupa bekatul yang menjadi salah satu pakan fungsional.”
Pengembangan pangan fungsional dan
biofortifikasi menawarkan peluang besar untuk meningkatkan status gizi
masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, tantangan tetap ada,
seperti perlunya edukasi berkelanjutan, penerimaan masyarakat, serta
pengembangan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Kajian ilmiah ini diharapkan menjadi langkah awal bagi mahasiswa dan akademisi UINAM untuk berkontribusi dalam inovasi pangan sehat, mendukung program nasional penanggulangan kekurangan gizi, serta mempromosikan pangan lokal yang kaya manfaat bagi masyarakat luas (SHA).
Kontributor: NF (UKH_BioSense/HMJBioFST)