Makassar,
2 Juli 2025 —
Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
kembali menghidupkan pembelajaran berbasis lapangan melalui kegiatan Outing
Class Mata Kuliah Genetika Populasi dengan dosen pengampu ibu Hajrah, S.Si., M.Sc., di Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman nyata kepada
mahasiswa tentang bagaimana prinsip-prinsip genetika populasi diterapkan langsung
dalam kehidupan hewan ternak.
Tujuan
utama kegiatan ini adalah agar mahasiswa dapat belajar langsung di lapangan
mengenai penerapan genetika populasi, terutama dalam konteks populasi hewan
ternak. Melalui pengamatan langsung, mahasiswa memperoleh gambaran konkret tentang
bagaimana gen memengaruhi sifat fisik dan perilaku hewan dalam satu populasi.
Menurut Emilia, salah satu peserta
kegiatan, outing class ini menjadi jembatan penting antara teori dan praktik.
“Kami jadi lebih paham terhadap konsep genetika populasi karena melihat langsung bagaimana perbedaan fenotip muncul dalam satu kelompok hewan, serta faktor-faktor yang memengaruhinya,” ungkapnya.
Mahasiswa mengamati beberapa jenis
hewan ternak, seperti sapi, kuda, rusa, dan kambing. Hewan-hewan ini dipilih
karena dipelihara secara kelompok oleh Fakultas Peternakan Unhas, sehingga
memudahkan dalam mempelajari perbedaan fenotip yang dipengaruhi oleh genetika.
Selama kegiatan, mahasiswa mempelajari berbagai aspek penting seperti:
- Perawatan dan pakan tiap jenis hewan ternak
- Sifat khas dan karakteristik genetik
- Inseminasi buatan dan pengaruh perkawinan dalam kelompok
- Teknik memerah susu dan pengambilan semen hewan jantan melalui vagina buatan
<!--[if !supportLists]-->· Metode pembelajaran melibatkan pengamatan langsung di
kandang, penjelasan dari petugas peternakan, diskusi ilmiah bersama dosen,
serta praktik lapangan oleh mahasiswa.
Kegiatan ini tidak hanya memperluas
wawasan teoretis, tetapi juga mengasah keterampilan dan kepekaan ilmiah
mahasiswa. Melalui
pendekatan lapangan, mahasiswa dilatih untuk menghubungkan teori genetika
populasi dengan realitas biologis yang terjadi pada hewan ternak — mulai dari
pewarisan sifat hingga teknik reproduksi buatan.
Mahasiswa
berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan lebih sering. Selain
memperdalam pemahaman materi, outing class seperti ini juga menjadi sarana
ideal untuk melatih observasi, berpikir analitis, serta menjalin kerja sama
tim.
“Kalau kegiatan seperti ini rutin dilakukan, pasti pemahaman kami akan jauh lebih kuat. Bahkan kami juga berharap instrumen pembelajaran lapangan seperti ini dapat disediakan langsung di kampus,” tutup Emilia, (SHA).