Pangkep, 10 Agustus 2025 — Kelompok KKN 77 UIN Alauddin Makassar melaksanakan program kerja bertema “Sosialisasi Pembuatan Pupuk Biokompos” di Kelurahan Sibatua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini dipelopori oleh mahasiswa dari berbagai jurusan, termasuk perwakilan dari Jurusan Biologi yakni Magfirah Rahimah Rum, Ayiska Pramulia, dan Emilia Audyna Muchtar.
Program ini lahir dari keresahan sederhana: masih banyak masyarakat yang belum membedakan sampah organik dan anorganik, sehingga berpotensi menumpuk dan mencemari lingkungan. Dengan memanfaatkan pengetahuan biologi, para mahasiswa berinisiatif memperkenalkan konsep biokompos, yakni pupuk organik hasil penguraian bahan-bahan organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan tanaman.
Dari Sosialisasi Hingga Aksi
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN tidak berjalan sendiri. Mereka dibantu kelompok pertanian setempat dan salah satu pemuda lulusan pertanian dari Kelurahan Sibatua. Sosialisasi dilakukan dengan penyuluhan mengenai pentingnya memilah sampah, disertai praktek pembuatan pupuk biokompos dari sampah rumah tangga.
Seminggu setelah sosialisasi, mahasiswa kembali meninjau hasil sekaligus memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membuat kompos secara mandiri. Hal ini dilakukan agar pengetahuan yang sudah diperoleh bisa langsung dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Antusiasme Warga Jadi Penyemangat
Masyarakat Kelurahan Sibatua menyambut program ini dengan penuh antusias. Respon positif tampak dari keterlibatan warga yang aktif membantu mencari bahan, mengikuti praktik, bahkan memberi dukungan emosional kepada mahasiswa KKN. “Kami sangat bersyukur program kerja ini diterima dengan baik. Harapannya, meski masa KKN kami selesai, masyarakat tetap melanjutkan kebiasaan membuat biokompos,” ujar salah satu mahasiswa peserta.
Tantangan dan Harapan
Meski berjalan lancar, tantangan terbesar adalah memastikan keberlanjutan program. Mahasiswa berharap agar kebiasaan membuat biokompos tidak berhenti pada sosialisasi, tetapi benar-benar menjadi praktik berkelanjutan yang membantu mengurangi limbah organik dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
Momen paling berkesan bagi para mahasiswa adalah saat melihat masyarakat begitu excited dalam praktik pembuatan pupuk biokompos. Hal ini menjadi bukti bahwa program sederhana bisa memberi dampak besar bila diterima dengan baik oleh masyarakat.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN UINAM tidak hanya belajar menerapkan ilmu biologi dalam kehidupan nyata, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membangun masyarakat yang lebih peduli pada lingkungan (SHA).
Kontributor : RAI (UKH_BioSense/HMJBioFST)