Dampak dari pandemi COVID-19 ini membuat segala perencanaan yang sudah dibuat akhirnya harus berubah, hal ini juga termasuk pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang lumrahnya dilaksanakan di daerah lain akhirnya membuat pihak LP2M UIN Alauddin Makassar merancang sebuah konsep untuk pelaksanaan kegiatan KKN kali ini dengan nama Kuliah Kerja Nyata Dari Kampung (KKN-DK) untuk angkatan ke 64 yang berarti bahwa setiap mahasiswa yang memprogramkan KKN harus melaksanakan KKN dari Kampung atau daerah mahasiswa masing-masing.
Hal ini berangkat dari upaya pencegahan penularan virus SARS CoV-2, sehingga pihak universitas membuat sebuah regulasi dengan pelaksanaan KKN dari Kampung sendiri. Tentunya dalam pelaksanaan kegiatan KKN-DK ini juga diharapkan bagi para pengabdi untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan juga bisa menjadi duta covid-19 di masyarakat dengan giat memberikan informasi dan edukasi tentang bahaya dan upaya mencegah penularan dan penyebaran virus SARS CoV-2 ini.
Sebanyak 2.237 mahasiswa UIN Alauddin Makassar tercatat menjadi peserta pada kegiatan KKN-DK tahun 2020 yang berasal dari 8 fakultas yang ada di UIN Alauddin Makassar serta tersebar di seluruh pelosok daerah di Indonesia. Untuk prodi Biologi sendiri terdapat 33 orang yang mengikuti kegiatan KKN-DK 2020 ini yang semuanya merupakan mahasiswa semester 7 dan tersebar di beberapa propinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Di Sulawesi Selatan yang merupakan daerah mayoritas mahasiswa Biologi para pengabdi KKN-DK ini tersebar di beberapa Kabupaten/kota diantaranya Makassar, Pinrang, Gowa, Wajo, Bone, Bulukumba, Pangkep, Sinjai, Luwu Timur, Palopo, dan Takalar.
Andi Muhammad Syahrul Ramadhanu, salah seorang mahasiswa Biologi yang melaksanakan KKN-DK di Kabupaten Pangkep memberikan tanggapan bahwa pelaksanaan KKN-DK ini seperti KKN rasa reuni, “ Ada yang kurang dari pelaksanaan KKN-DK ini yang pertama karena lokasi KKN di kampung sendiri dan juga teman seposko KKN juga yang sebagian besar adalah teman-teman sekampung sehingga sangat berbeda dengan KKN reguler dimana kita bisa mendapatkan teman yang baru dan menikmati daerah lain” tutur mahasiswa yang akrab disapa Dhanu itu. Tapi menurutnya juga sebuah hikmah lain yang dirasakannya adalah bisa tetap bersama dengan keluarga. Hal berbeda diungkapkan oleh Suharpina yang melaksanakan KKN-DK di Kabupaten Wajo, menurutnya KKN-DK ini adalah ajang untuk mengabdi dan mengeksplorasi kampung sendiri, “KKN-DK ini sekalipun berada di kampung sendiri tetap menjadi menyenangkan karena kami bisa lebih intens lagi dalam berinteraksi dengan teman seperjuangan dan juga masyarakat serta bisa jadi ajang pembuktian pengabdian kami kepada masyarakat di kampung kami, tentunya seperti arahan dari pihak kampus untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan” sekalipun masih nampak keinginan lebih sekiranya KKN reguler itu dapat dirasakan oleh mahasiswi asal kabupaten Wajo tersebut.
Untuk program kerja sendiri, beberapa diantara program kerjanya yaitu penataan fasilitas kecamatan dengan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan tanaman hias, serta kegiatan bermanfaat seperti pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bentuk aplikatif juga terkait dengan apa yang mereka dapatkan selama perkuliahan di Biologi tentunya dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan selama melaksanakan program kerja KKN-DK ini. (ZN-NM)