Apotek Hidup di Salaka: Mahasiswa Biologi Hadirkan Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Kesehatan Warga

  • 28 September 2025
  • 08:34 WITA
  • Admin_Bio
  • Berita

Takalar, 2025 — Mahasiswa Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar yang tergabung dalam kelompok KKN di Kelurahan Salaka, Kabupaten Takalar, sukses menghadirkan program kerja inovatif bertajuk “Apotek Hidup”. Program ini berfokus pada pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai bentuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat terkait pentingnya pengobatan alami dan tradisional.

Menurut pelaksana program, Andi Khusnul Fatimah Malik, ide Apotek Hidup lahir dari pengamatan adanya lahan kosong di sekitar sekolah SLB yang belum termanfaatkan.

“Saya berinisiatif menjadikannya lahan produktif dengan menanam tanaman obat keluarga. Harapannya, masyarakat bisa belajar sekaligus memperoleh manfaat nyata dari keberadaan tanaman herbal,” ungkapnya.

Program ini tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga mengajarkan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah organik sebagai kompos, sehingga konsep daur ulang dan siklus nutrisi dapat diterapkan dalam skala kecil di lingkungan rumah.

Sebelum pelaksanaan, tim KKN melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi potensi lahan dan kondisi lingkungan. Hasil observasi menunjukkan bahwa lahan kosong di pekarangan rumah warga maupun area publik seperti TPQ, balai kelurahan, dan posyandu sangat cocok dijadikan lokasi penanaman TOGA. Respons masyarakat pun cukup positif, dengan banyak warga menunjukkan minat terhadap pengobatan herbal meski masih membutuhkan pendampingan dalam hal pemilihan jenis tanaman dan teknik perawatan.

Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah mobilisasi massa, yakni bagaimana mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendukung program. Berkat kerja sama dengan pemuda setempat, program Apotek Hidup berhasil berjalan sesuai rencana.

Bagi Khusnul, momen paling berkesan adalah ketika warga dan pemuda ikut aktif membantu, baik dalam menyiapkan lahan, menanam, maupun menyosialisasikan manfaat tanaman herbal.


“Kebersamaan itu membuat program ini lebih bermakna dan terasa nyata hasilnya,” ujarnya.

Ke depan, mahasiswa berharap masyarakat Salaka semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan melalui pemanfaatan tanaman herbal, sekaligus menjadikan Apotek Hidup sebagai model kecil pemanfaatan lingkungan yang berkelanjutan (SHA).


Kontributor : RAI (UKH_BioSense/HMJBioFST