Dari Sampah Jadi Karya: Siswa SD Belajar Peduli Alam Lewat Program AJAIB

  • 28 September 2025
  • 08:35 WITA
  • Admin_Bio
  • Berita

Gowa, 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar kembali hadir dengan inovasi bermanfaat melalui program kerja bertajuk AJAIB (Ayo Jaga Alam Indah Bersama). Bertempat di UPT SDN Panaikang, Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, program ini mengusung misi utama menumbuhkan kesadaran menjaga kebersihan dan peduli lingkungan sejak usia dini.

Edukasi Lingkungan dengan Cara Menyenangkan

Program AJAIB hadir sebagai jawaban atas kebiasaan sebagian siswa yang masih membuang sampah sembarangan atau belum memahami cara memilah sampah. Melalui kegiatan ini, siswa diajak belajar secara langsung bagaimana cara menjaga lingkungan dengan seru dan menyenangkan.

Rangkaian kegiatan meliputi:

  • Sosialisasi lingkungan bersih dan sehat,
  • Praktik daur ulang galon bekas menjadi pot bunga,
  • Pembangunan green house dan taman mini bersama siswa dan guru,
  • Pembibitan serta penataan tanaman sebagai media belajar bercocok tanam.

 

Manfaat Nyata bagi Sekolah

Meski sempat menghadapi keterbatasan alat dan media tanam, mahasiswa KKN bersama warga sekitar berhasil mengatasinya dengan meminjam peralatan dan mendapat dukungan petani setempat. Hasilnya, kini sekolah memiliki green house sebagai sarana belajar IPA sekaligus taman hijau yang memperindah lingkungan sekolah.

 Siswa pun mulai terbiasa membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, serta belajar memanfaatkan barang bekas untuk berkarya. Lingkungan sekolah menjadi lebih bersih, indah, dan nyaman sebagai tempat belajar.


Antusiasme Siswa dan Dukungan Guru

Menurut Alifia Salsabila, penanggung jawab program kerja ini, momen paling berkesan adalah ketika siswa sangat antusias membuat pot bunga dari galon bekas dan menata tanaman bersama-sama di green house.

“Mereka tampak kreatif, kompak, dan bangga dengan hasil karya mereka sendiri. Itu membuktikan bahwa anak-anak bisa jadi agen perubahan kecil yang membawa dampak besar bagi lingkungan,” ungkapnya.
 

Harapan ke Depan

Alifia berharap program ini dapat dilanjutkan oleh pihak sekolah, misalnya melalui program Jumat Bersih, perawatan taman, atau ekstrakurikuler lingkungan. Dengan begitu, semangat peduli alam tidak hanya berhenti pada masa KKN, tetapi terus berlanjut sebagai budaya positif di sekolah (SHA).


Kontributor : RAI (UKH_BioSense/HMJBioFST