Bicara Tentang Endofit, Bicara Tentang Hidup

  • 05 Februari 2025
  • 03:37 WITA
  • Admin_Bio
  • Berita

“Kita seharusnya belajar dari alam bagaimana menjalani kehidupan penuh hikmat dengan sinergisme, toleransi dan welas asih”

oleh Eka Sukmawaty

Endofitik simbiosis merupakan hubungan yang terjalin antara tumbuhan dan mikroba baik itu fungi maupun bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman. Uniknya, keberadaan mikroba dalam jaringan tanaman tidak menimbulkan dampak merugikan bagi tanaman sebagai inangnya. Meskipun dalam kenyataannya mereka hidup “menumpang” dan menggunakan molekul-molekul tanaman untuk tumbuh bahkan memanfaatkan lintasan metabolisme tanaman untuk adaptasinya. Hubungan tumbuhan dan endofitnya adalah fenomena biologis yang sangat kompleks dan menciptakan suatu keseimbangan yang sempurna. Teori “balanced antagonism” menjadi salah satu sisi untuk memahami hubungan keduanya dari berbagai perspektif dan menjadi batas pembeda yang tegas dengan mikroba patogen yang juga ditemukan dalam jaringan tanaman.

Berbeda dengan mikroba patogen, endofit adalah makhluk yang diilhamkan rasa hormat dan empati dari pemilik alam, Allah SWT. Meski tidak dipungkiri sebagian  endofit ditemukan sebagai patogen pada tumbuhan dan keadaan yang lain. Inilah perubahan “lyfe style” yang sempurna oleh endofit. Secara molekuler, Allah menundukkan sifat patogennya dengan menonaktifkan gen yang berperan dalam patogenitas dengan berbagai mekanisme. Begitu pula pada tanaman sebagai inang, serangkaian lintasan pertahanannya menjadi diam sehingga senyawa-senyawa yang berperan dalam menghambat mikroba tidak dihasilkan. Dalam konteks yang lebih tinggi lagi, kedua organisme tersebut saling menundukkan ego dan menghilangkan saling mencurigai, mengedepankan husnudzon dibanding su’udzon, menciptakan saling percaya yang membuahkan sinergisme, toleransi dan welas asih antara keduanya

Dalam perjalanan tumbuh kembangnya, keduanya saling mendukung dalam menghadapi banyak tantangan. Mulai dari kondisi lingkungan yang tidak bersahabat, gangguan dari organisme lain, hingga bersama menghasilkan senyawa bioaktif yang dimanfaatkan oleh manusia. Dalam kondisi yang tidak bersahabat dan inangnya menemukan tekanan biotik maupun abiotik, endofit menjadi makhluk yang paling pandai berterimakasih setelah mendapat tempat huni yang aman dan nyaman dalam jaringan tanaman. Endofit menginduksi tanaman melalui sinyal molekul untuk menghasilkan senyawa-senyawa yang dibutuhkan dan menciptakan sistem pertahanan sistemik. Seperti itulah mereka menciptakan sinergisme untuk keberlangsungan hidup mereka dan keberlangsungan alam semesta secara global.

Makna toleransi dan welas asih terpancar jelas pada simbiosis endofit-tanaman. Hidup bersama dengan prinsip yang berbeda tapi tetap saling berbagi tanpa memaksakan. Menurut banyak pakar, endofit mampu meniru senyawa yang dihasilkan oleh tanaman dengan memanfaatkan prekursor lintasan metabolisemnya atau melalui transfer gen secara horizontal. Mekanisme ini membantu akumulasi senyawa penting yang dibutuhkan tanaman. Namun, sebagai individu yang berdiri sendiri endofit menghasilkan senyawa yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan bertahan pada habitatnya di dalam jaringan tanaman. Di sisi lain, tanaman tetap melakukan aktivitas fisiologis mereka yang lain tanpa harus melulu berkaitan dengan endofit. Toleransi yang saling menghormati namun tetap padu pada titik tertentu. Pada dimensi lain meski  tidak berhubungan langsung, kalam Ilahi telah mengisyaratkan toleransi yang padu ini “ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ”. Berbeda prinsip, tanpa memaksa untuk mengikuti tapi tetap saling menghargai dan erat dalam harmonisasi.

 Sinergisme dan toleransi yang sempurna akhirnya melahirkan welas asih bagi seluruh alam. Hasil simbiosis yang kompleks menghasilkan senyawa bioaktif dengan ragam dan kadar yang memadai untuk mencukupi tuntutan hidup manusia dari berbagai aspek. Pada bidang Kesehatan misalnya, berbagai macam bahan obat-obatan telah dihasilkan. Antikanker, antimikroba, antioksidan, antidiabetes dan yang lain. Begitu pula untuk kelangsungan ekosistem, simbiosis endofit merupakan masa depan cerah bagi mitigasi tanaman pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Produksi enzim dan metabolit penting lainnya merupakan contoh lain dari betapa welas asih yang lahir dari alam menghadiahkan kesejahteraan bagi kehidupan manusia.

Lebih dari itu semua, bahwa segala keterjalinan biologis yang tercipta adalah anugerah dari pemilik alam. Memberi kepada seluruh ciptaanNya dengan segala sifat Rahman dan RahimNya, mencukupi segala kebutuhan manusia dan mengatur alam raya sedetail dan sekompleks itu. Tanpa kita minta, Dia menyediakan semua bagi kita. Maka tidak ada kata yang paling sempurna selain mengucap segenap Syukur dan memuji hanya kepadaNya, seraya bertasbih menyucikanNya, kemudian berazzam untuk setia dalam keimanan hanya kepadaNya, Allah SWT.

 

(*tulisan ini merupakan hasil renungan disaat menyusun disertasi)

(ESW)