Dalam
rangka mempersiapkan diri menghadapi tatanan kehidupan normal baru (New Normal) di masa pandemic Covid-19
yang tengah diwacanakan Pemerintah di masa mendatang. Berbagai respon dan upaya
dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa hingga
kalangan akademisi, sebagai bagian dari upaya “berdamai” dengan virus covid-19.
Salah
satu yang ikut andil dalam upaya tersebut adalah Program Studi Magister Biologi
PPs UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bekerjasama dengan Asosiasi Dosen Biologi
dan Pendidikan Biologi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Indonesia (ADBPB PTKI) memprakarsai
terlaksananya kegiatan Webinar Nasional, Jumat 5 Juni 2020 lalu. Kegiatan ini
diadakan sebagai upaya ikut andil dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam mempersiapkan
diri menghadapi normal baru tersebut.
Mengangkat
tema “Pandangan al-Quran dan Sains di Era
New Normal Pandemi Covid-
Sebelum
sesi pemaparan materi dan sesi tanya jawab, kegiatan webinar yang mendapat
apresiasi luar biasa ini diawali oleh sambutan oleh Direktur Pascasarjana UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Umi Sumbulah. M, Ag dan oleh Ketua
Asosiasi Dosen Biologi dan Pendidikan Biologi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Indonesia, Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Kes.
Prof.
Umi Sumbulah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan webinar dengan
mengangkat tema pandangan al-quran dan sains adalah tema yang sangat menarik.
Selain karena menjadi salah satu bentuk perwujudan atas misi utama kampus UIN Malang
yang mengusung misi integrasi Sains dan Islam. Menurutnya, tema yang diangkat
ini sangat tepat dan relevan dengan kondisi masa pandemic saat ini, yakni bagaimana
Islam dan sains dapat bersinergi sehingga dapat berkontribusi dan
berpartisipasi aktif memberi penjelasan terkait covid-19 dalam perspektif Islam
dan Sains dalam upaya menghindari, mencegah dan mengatasi virus yang amat
mematikan tersebut.
Sementara
Mashuri Masri dalam sambutannya terlebih dahulu menyampaikan sekilas tentang
asosiasi yang kini tengah dipimpinnya. Baginya, kepemimpinan yang tengah
diembannya kini hanya melanjutkan kesuksesan dari kepemimpinan sebelumnya.
Lebih
lanjut, merespon tema webinar, dosen biologi yang sehari-hari bertugas di Prodi
Biologi FST UIN Alauddin Makassar ini menyampaikan apresiasinya bahwa tema
tentang integrasi semacam ini perlu terus digalakkan. Seraya menyampaikan bahwa
penelitian tentang integrasi telah beberapa kali dilakukannya, salah satunya
adalah penelitian tentang produksi anti bakteri dari berbagai sayap lalat yang
terilhami dari Hadis Bukhari.
“Kami sudah mengidentifikasi dua jenis bakteri dari dua lalat yang berbeda yaitu lalat daging dan lalat rumah, dan kini tengah meneliti tentang lalat hijau”, ungkapnya.
Bahkan
menuturnya, penelitiannya semacam ini pernah mengantarkannya mendapat beasiswa dari
Kementerian Agama RI berupa shortcourse
selama sebulan di salah satu universitas ternama di Australia yakni Monash
University, Melbourne.
“Apa yang kami dapatkan di sana bisa kami bagi bahwa ternyata al-Quran dan sunnah itu bisa menjadi sumber inspirasi riset, bahkan hasil risetnya bisa kita jadikan sebagai Scientific Approach in Speech Islam (Pendekatan saintifik dalam menyebarkan Islam)”, tambahnya.
Oleh
karenanya, tema integrasi semacam ini tidak boleh hanya berhenti pada kegiatan
webinar melainkan harus ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian-penelitian, “kalau
bukan kita siapa lagi”, pungkasnya.
Kegiatan
webinar yang dipandu oleh Mujahidin Ahmad, M.Sc berlangsung cukup meriah dan
penuh antusias. Tercatat webinar ini diikuti oleh hampir tiga ratusan peserta
dari berbagai kalangan, mulai akademisi, peneliti, dosen, laboran dan mahasiswa
dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. (DHZ/SHA)
*Admin: SHA