Tim Dosen
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar kembali melaksanakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi
yaitu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan PkM tersebut berlangsung
akhir bulan lalu, Jumat, 31 januari 2020 di Desa Sumillan Kec. Alla Kab.
Enrekang. Mengusung tema "Hidup Sehat dengan Dangke", kegiatan PkM terlaksana
dengan lancar dan cukup meriah meski harus menempuh perjalanan jauh dan berliku
(± 260 km) dari Gowa menuju Kota Massenrempulu.
Jauhnya
jarak berbanding lurus dengan waktu tempuh. Teori ini dibuktikan dengan tibanya
Tim PkM di lokasi tujuan bertepatan dengan waktu Salat Magrib (pukul 18.30
waktu setempat). Kegiatan pengabdian pun akhirnya terlaksana ba'da Isya.
Meski demikian, kegiatan yang dilaksanakan tiap semester dengan tema dan tempat berbeda ini, tetap dihadiri oleh puluhan warga setempat dan beberapa
perwakilan kelompok tani di Desa Sumillan.
Acara
inti berupa penyampaian materi yang dimoderatori oleh Dr. Cut Muthiadin, M.Si.
dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Fatmawati Nur, M.Si. yang merupakan
peneliti Dangke juga selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan,
dan Keuangan FST UIN-AM, dan Dr. Hafsan, M.Pd. dari Komite Penjaminan Mutu
(KPM) dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) FST UIN-AM.
Dr.
Fatmawati Nur, M.Si sebagai Narasumber utama pada kegiatan ini fokus
menjelaskan perihal manfaat dangke serta kaitannya dengan kesehatan. Beliau
mengungkapkan bahwa dangke adalah makanan yang menyehatkan sebab di dalam dangke
tekandung bakteri baik (Lactobacillus plantarum) yang berfungsi
sebagai probiotik, yakni pelindung tubuh dari bakteri jahat yang dapat
menyebabkan penyakit seperti diare, disentri, kolera, dan tipus. Pernyataan tersebut
tidak lain merupakan hasil penelitian yang mengantarkan beliau meraih gelar
doktor beberapa tahun silam di Universitas Hasanuddin.
Sementara
narasumber lain, Dr. Hafsan, M. Pd., dalam uraiannya lebih fokus pada tema
"Diversifikasi Pangan Olahan dari Dangke". Dosen pengampu bidang Bioteknologi
ini lebih banyak mengedukasi warga tentang tatacara membuat olahan dangke
dengan beberapa varian, diantaranya adalah nugget dan selai dangke (Dangke
Cream Cheese). "Warga perlu diedukasi terkait pembuatan varian olahan
dangke agar tidak membosankan dengan sajian dangke yang itu-itu saja", ungkapnya
usai kegiatan.
Kegiatan
sosialisasi ini mendapat apresiasi dari masyarakat Desa Sumillan. H. Syarifuddin, salah
seorang peserta, mengungkapkan rasa terimakasihnya atas terlaksananya
kegiatan ini, sebab dapat memberikan pengetahuan lebih kepada warga masyarakat
tentang Dangke. “Harapannya agar kegiatan serupa terus digalakkan di pelosok
Enrekang. Kami akan sangat senang jika warga kembali giat memproduksi dan
mengkomsumsi dangke, tidak hanya memproduksi untuk dikonsumsi orang lain saja”,
tutupnya. (DHZ)