Dinginnya udara Hutan Pinus
Lembanna (malam 13oC, siang 18oC) menjadi tak berarti di
tengah hangatnya kebersamaan 23 individu manusia yang menjalani rangkaian Outing
Class (Kelas Rekreasi) Ornitologi dan Entomologi. Tempat yang menjadi
favorit para muda-mudi menghabiskan akhir pekan ini menjadi destinasi
pengamatan burung (objek kajian Ornitologi) dan serangga (objek kajian Entomologi)
oleh mahasiswa(i) Jurusan Biologi FST UIN Alauddin Makassar.
Kegiatan Outing Class berlangsung
dari Jumat sore hingga Sabtu siang, 20 s.d. 21 Desember 2019, di bawah bimbingan
Hasyimuddin, M.Si. dan Syarif Hidayat Amrullah, M.Sc. selaku dosen pengampu kedua
mata kuliah, juga didampingi oleh dua orang laboran, Nurman Marang, S.Si., (Laboran
Zoologi) dan Rahmat Fajrin Alir, S.Si. (Laboran Genetika). “Pengamatan langsung
pada dua objek kajian Zoologi ini dilakukan dalam rangka pemberian pengalaman
langsung kepada mahasiswa terkait teori yang telah di dapatkan dalam pekuliahan
di kelas”, ujar Hasyim. “Dalam perkuliahan telah diberikan materi tentang morfologi,
anatomi dan fisiologi, ekologi, serta perilaku burung/serangga. Untuk membuktikan
langsung dari materi tersebut, maka mahasiswa perlu dibawa langsung ke habitat
hewan tersebut”, Amrullah menambahkan.
Segera setelah tenda terpasang
dan makan malam sekedarnya, kedua dosen menyampaikan kembali teknis pengamatan.
Pengamatan dimulai Jumat malam. 16 orang mahasiswa menyasar serangga-serangga nocturnal
di tiga titik pengamatan: Area Hutan Pinus sekitaran tempat pemasangan tenda, Area
Perkebunan, dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Mahasiswa kemudian diberikan
istirahat setelah kembali dari titik masing-masing, untuk memulai pengamatan
keesokan paginya. Pagi hari dimulai dengan shalat subuh dan sarapan, kemudian
berlanjut untuk pengamatan burung. Pengamatan burung ini diikuti oleh 15 orang
mahasiswa dengan metode Point Count di lima titik. Jarak antar titik ± 200 m, pengamatan dilakukan
dengan menggunakan teropong, kamera, dan perekam suara. Sekembalinya dari
mengamati burung, mahasiswa yang memprogramkan Entomologi kembali mengamati dan
melakukan sampling serangga di tiga titik sebelumnya. Hasil sampling
kemudian dikumpulkan dan dibawa ke Laboratorium Biologi untuk keperluan identifikasi.
Rahmansyah, salah seorang
mahasiswa yang memprogramkan kelas Ornitologi menyampaikan kesannya bahwa Outing
Class kali ini, meski baru dilakukan pertama kali, berlangsung menarik dan
menyenangkan. “Pengalaman kami ini menjadi yang pertama, karena mata kuliah
baru, dan akan menjadi referensi ke depannya untuk lebih memaksimalkan proses outing
class. Secara keseluruhan sangat menarik. Namun sayangnya, hasil yang didapatkan
belum maksimal dikarenakan masih minimnya alat-alat yang mendukung dalam
pengamatan tersebut”. Senada dengan Rahman, Ratih Fadriah, peserta kelas
Entomologi merasa sangat antusias. “Banyak hal baru yang kami dapatkan, kami
dapat lebih dekat dengan berbagai jenis insekta yang tidak dapat dipungkiri
memiliki peranan yang sangat penting dalam ekosistem dengan berbagai
karakteristik morfologi dan keunikannya masing-masing”.
Kesan
boleh sama (menarik dan menyenangkan), tapi pesan dari kedua akademisi ini
berbeda satu sama lain. Lain halnya dengan Rahman yang memberikan saran untuk pemenuhan
kelengkapan peralatan lapangan, Ratih malah bernostalgia dan menyayangkan singkatnya
alokasi waktu kegiatan. “Konsep outing class yang dikemas menyenangkan
dengan berkemah bersama melewati dinginnya malam, kami seperti bernostalgia
kembali ketika bermain di waktu kecil, berlarian menangkap serangga. Harapan
saya, waktu kegiatan bisa lebih lama. Bolehlah sampai Ahad, Pak”, pungkasnya. (SHA)