Taman
Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief Sinjai dijuluki Negeri Berselimut Awan. Tempat
ini memiliki udara sejuk dan hamparan hutan homogen serta kekhasan tersendiri yang
membuatnya semakin “akrab” dengan mahasiswa biologi. Keakraban ini semakin terlihat
setelah beberapa tahun terakhir mahasiswa angkatan 2016 dan 2017 melakukan
praktikum lapangan Botani Dasar dan Ekologi di tempat yang terletak 152 km dari
lokasi Kampus II UIN-AM ini. Yang terbaru, akhir pekan lalu tepatnya pada tanggal
3 s.d 5 Januari 2020, mahasiswa semester III (Angkatan 2018) kembali melakukan
Praktikum Lapangan Taksonomi Tumbuhan.
Kegiatan
ini diikuti oleh sedikitnya 90 orang yang terdiri dari praktikan, asisten praktikum,
pendamping lapangan, laboran dan dosen jurusan Biologi. Praklap Taktum ini
diadakan sebagai bentuk aplikatif setelah melaksakan praktikum di laboratorium selama
sekitar dua bulan. Devi Armita, selaku salah satu dosen penanggung jawab
menuturkan, “Kegiatan praktikum lapangan diharapkan menjadi bentuk pembelajaran
secara langsung dengan mengamati jenis tumbuhan tingkat tinggi dan rendah pada
habitat aslinya serta mempelajari teknik pengambilan spesimen dan pembuatan herbarium
yang benar di lapangan”.
Tak
hanya pengamatan langsung, beberapa item kegiatan lain juga dilakukan selama tiga
hari keberadaan di lokasi. Mulai dari sesi menghafal nama ilmiah, persiapan
spesimen herbarium, deskripsi tumbuhan dan tracking menyusuri tiga blok
yang ada pada kawasan Taman Hutan Raya. Tahura Abdul Latief Sinjai terbilang cukup
luas dengan pembagian Kawasan yang meliputi: Blok Koleksi dengan ketinggian ±1500
mdpl, kemiringan tempat 15-45o dan luas area blok 40,23 Ha; Blok Perlindungan
dengan ketinggian ±1.500 mdpl, kelerengan >30o, dan luas area blok
403,13 Ha; serta Blok Pemanfaatan dengan ketinggian ±1.500-1800 mdpl, dengan tingkat
kelerengan/kemiringan 10-20o, dan luas area blok 225,05 Ha. Tracking dalam kawasan dilakukan dengan
mengeksplorasi atau menjelajah secara langsung tumbuhan pada habitat aslinya kemudian
dilanjutkan dengan praktik identifikasi langsung sebagaimana yang telah
dilakukan pada saat praktikum di laboratorim.
Seluruh rangkaian kegiatan
dari hari pertama sampai tiba saat kepulangan di hari ketiga berjalan lancar,
meski cuaca yang kurang bersahabat melanda seluruh wilayah Indonesia, tak
terkecuali Kawasan Tahura. Para asisten praktikum, pendamping lapangan, dan
dosen penanggung jawab sangat mengapresiasi semangat para praktikan yang menunjukkan
antusias tinggi saat pelaksanaan praktikum lapangan ini. “Pelaksanaan kegiatan tracking
sempat terhalang hujan dan kondisi berkabut. Ditambah lagi, kondisi lokasi tracking
yang licin dan curam. Namun itu tidak menyurutkan semangat adik-adik untuk
menyelesaikan seluruh rangkaian praklap”, ujar Mawaddah selaku Koordinator
Asisten Praktikum. “Di jalur yang dilalui juga banyak dijumpai pacet, tapi hal
ini tak mematahkan rasa penasaran para praktikan. Lagian, tidak apa sesekali
ketemu pacet, kan bosan selama di kota ketemunya hanya sama macet”, pungkasnya seraya
bercanda. (MW/SHA)