Rappoa, 13 Agustus 2025 — Balai Benih Ikan (BBI) Rappoa kembali menjadi lokasi pembelajaran praktis bagi mahasiswa. Sejak 29 Juli hingga 13 Agustus 2025, mahasiswa biologi melaksanakan kegiatan magang sebagai bagian dari syarat akademik sekaligus upaya memperdalam keterampilan dalam bidang perikanan.
Kegiatan magang ini dibuka dengan penerimaan resmi oleh pihak Dinas Perikanan dan Kelautan, disusul dengan kunjungan serta pengenalan lokasi BBI Rappoa. Setelah tahap orientasi, mahasiswa diarahkan untuk merawat satu kolam yang berisi ikan matang gonad. Tanggung jawab ini menjadi inti dari proses pembelajaran, karena mahasiswa dituntut memahami tahapan pemeliharaan induk hingga menghasilkan benih yang sehat.
Selama berlangsungnya magang, mahasiswa terlibat langsung dalam berbagai aktivitas yang menjadi rutinitas pekerja BBI. Di antaranya adalah pembersihan dan pengeringan kolam, pemberian pakan dan vitamin untuk menjaga kesehatan ikan. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut menjadi pengalaman berharga dalam mengenal lebih dekat dinamika pembenihan ikan.
Para pekerja BBI Rappoa yang bertindak sebagai pembimbing lapangan tidak hanya memberikan instruksi teknis, tetapi juga menekankan poin penting dalam pengelolaan perikanan. Mereka menyampaikan bahwa ikan merupakan makhluk hidup yang memiliki peran besar, baik sebagai sumber pangan manusia maupun sebagai penopang keseimbangan ekosistem perairan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan benih yang sehat, pemeliharaan yang tepat, serta perhatian terhadap kualitas lingkungan agar keberlanjutan produksi ikan dapat terjamin.
Mahasiswa biologi yang mengikuti kegiatan ini, Nurul Annisa Alfitrah, menuturkan bahwa pengalaman magang di BBI Rappoa membuka wawasan baru baginya. Ia menilai kegiatan ini menjadi sarana penting untuk menghubungkan teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktik di lapangan.
“Apa yang kami lakukan di sini, mulai dari membersihkan kolam hingga merawat ikan matang gonad, benar-benar memberi gambaran nyata betapa pentingnya manajemen perikanan yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Penyelenggaraan magang ini berjalan lancar dengan dukungan penuh dari pihak BBI Rappoa dan dari pihak jurusan biologi. Program dirancang secara sistematis, mulai dari tahap orientasi, praktik teknis, hingga evaluasi hasil kegiatan. Dengan demikian, mahasiswa memperoleh gambaran utuh tentang manajemen benih ikan yang baik.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa biologi tidak hanya memenuhi persyaratan akademik, tetapi juga siap berkontribusi lebih luas dalam bidang perikanan. Pengalaman lapangan ini menjadi bekal penting untuk mencetak sumber daya manusia yang berkompeten, profesional, serta berkomitmen menjaga kelestarian sumber daya perairan demi ketahanan pangan dan keseimbangan lingkungan di masa depan (SHA).
Kontributor : NF (UKH_BioSense/HMJBioFST)