Mahasiswa Biologi Magang di Enrekang: Menyelami Dunia Peternakan Sapi

  • 30 September 2025
  • 08:24 WITA
  • Admin_Bio
  • Berita

Enrekang, 14 Agustus 2025 — Sejak 1 Agustus hingga 14 Agustus 2025, empat mahasiswa biologi menjalani magang intensif yang membawa mereka lebih dekat dengan dunia peternakan sapi perah. Setiap harinya, kegiatan diawali dengan membersihkan kandang sapi. Bagi sebagian orang, membersihkan kotoran hewan mungkin terasa berat, namun bagi para mahasiswa ini justru menjadi pengalaman awal yang berharga. Setelah kandang selesai dibersihkan, sapi-sapi dimandikan agar lebih segar dan sehat. Pagi itu ditutup dengan pemberian pakan berupa rumput segar yang telah dipotong dan disiapkan.

Siang hingga sore hari menjadi waktu penting untuk aktivitas lain. Mahasiswa turut serta dalam pemberian pakan tambahan berupa ampas tahu yang dicampur dua sendok mineral khusus pakan sapi. Pakan tambahan ini diyakini mampu meningkatkan protein, kualitas, dan kuantitas susu. Setelah itu, sapi kembali dimandikan, diperah susunya, dan kandang kembali dibersihkan untuk menjaga kebersihan lingkungan ternak.

Tidak hanya rutinitas harian, kegiatan magang juga diisi dengan praktik perawatan kesehatan sapi. Bersama peternak dan di bawah bimbingan Fahruddin, S.T., mahasiswa belajar menangani sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Mereka dilatih memberikan suntikan antibiotik, mengoleskan salep pada bagian tubuh sapi yang luka, serta memisahkan sapi sakit dari kandang utama agar penyakit tidak menular ke ternak lainnya. Penjelasan Fahruddin menegaskan bahwa PMK adalah penyakit berbahaya yang menyerang hewan berkuku belah dan harus ditangani dengan cepat serta tepat.

Selain mempelajari manajemen kesehatan sapi, mahasiswa juga diajarkan bagaimana cara mengolah susu menjadi produk khas Enrekang, yakni dangke. Proses ini menggunakan susu segar hasil perahan yang dicampur dengan getah pepaya serta sedikit garam. Hasilnya adalah makanan tradisional yang tidak hanya lezat, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat setempat.

Mahasiswa biologi yang mengikuti kegiatan magang ini adalah A. Muthia Azzahra, Tiffani Eka Faradillah, Tyas Puji Astuti, dan Zulfahmi Dwisetya. Keempatnya kompak menyatakan bahwa pengalaman magang ini memberikan pelajaran berharga. Mereka menilai bahwa kebersihan kandang yang terjaga dapat mencegah penyebaran penyakit, sementara pola pakan yang baik mampu meningkatkan kualitas susu sekaligus mendukung kesehatan ternak.

Lebih dari sekadar praktik lapangan, magang ini juga mengajarkan mereka pentingnya disiplin, kesabaran, serta kepedulian terhadap hewan ternak. Aktivitas yang dilakukan berulang setiap hari membuat mahasiswa memahami bahwa peternakan bukan hanya soal memelihara sapi, tetapi juga menjaga keberlanjutan produksi susu melalui manajemen kandang, kesehatan hewan, dan pengolahan hasil ternak.

Dengan berakhirnya kegiatan pada 14 Agustus 2025, mahasiswa membawa pulang pengalaman nyata yang tak tergantikan. Mereka tidak hanya memperoleh keterampilan praktis, tetapi juga pengetahuan mendalam tentang bagaimana ilmu biologi dapat diterapkan langsung dalam bidang peternakan.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa magang lapangan bukan sekadar memenuhi kewajiban akademis, melainkan juga sarana membangun pemahaman komprehensif tentang keterkaitan antara teori di kelas dengan praktik di lapangan. Pengalaman di Duri Perkasa Farm diharapkan mampu membekali mahasiswa biologi untuk berkontribusi dalam bidang kesehatan hewan, produksi pangan, dan pengembangan bioteknologi di masa depan (SHA).


Kontributor : NF (UKH_BioSense/HMJBioFST