Cegah Bahaya Tersembunyi! Mahasiswa Magang Biologi UIN Alauddin Makassar Uji Rhodamin B, Formalin, dan Kandungan Babi dalam Makanan

  • 29 September 2025
  • 09:34 WITA
  • Admin_Bio
  • Berita

Makassar, 4 Agustus 2025 – Sebanyak tujuh mahasiswa dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengikuti kegiatan magang di Dinas Kesehatan UPT Laboratorium dan Pelayanan Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berlangsung selama dua pekan, mulai dari tanggal 1 hingga 15 Agustus 2025, dengan berbagai agenda yang berfokus pada pengujian laboratorium, pemeriksaan bahan berbahaya dalam makanan, serta pelatihan mikroskopis sediaan darah dan penyakit menular seperti BTA dan malaria.

Kegiatan magang ini dipandu langsung oleh pemateri utama, Ibu Hasriani, S.Si, yang memberikan pembekalan materi dan praktik langsung kepada para mahasiswa peserta. Adapun mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain A. Ummul Khaida Muthmainnah, Lilismayani, Ainun Syaqina, Nurhaimin Salmah, Andi Reski Rahayu Pratiwi, Andriyanto Nasrin, dan Wandi.

Salah satu fokus utama dari kegiatan magang ini adalah melakukan pemeriksaan kandungan Rhodamin B, formalin, dan kandungan babi pada berbagai produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah makanan tersebut layak dikonsumsi, serta memastikan bahwa tidak terdapat bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.

Proses pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode uji kualitatif, yaitu dengan menambahkan reagen khusus pada sampel makanan dan minuman, untuk melihat perubahan warna sebagai indikator adanya kandungan zat berbahaya. Jika terjadi perubahan warna tertentu, maka sampel dinyatakan positif mengandung bahan tersebut. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh UPT Laboratorium dan Pelayanan Kesehatan, dan para mahasiswa diberikan kesempatan untuk secara langsung mempraktikkan pengujian sesuai prosedur standar yang digunakan oleh instansi kesehatan.

Selain pemeriksaan bahan kimia pada makanan, para peserta magang juga dibekali dengan pedoman teknis pemeriksaan mikroskopis, terutama dalam menganalisis sediaan darah, sediaan BTA (Basil Tahan Asam), dan malaria. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan peserta dalam menggunakan mikroskop dengan benar, serta memahami cara membaca dan menginterpretasi hasil sediaan darah untuk deteksi awal penyakit.

Dalam simulasi yang dilakukan, peserta diajarkan langkah-langkah mulai dari persiapan sampel, pewarnaan, hingga teknik pengamatan di bawah mikroskop, sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Melalui pelatihan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami pentingnya diagnosis laboratorium dalam mendukung deteksi dini penyakit menular dan pengambilan keputusan medis.

Kegiatan magang ini menjadi sangat penting karena memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang proses kerja di laboratorium kesehatan daerah, serta memperluas wawasan mereka terhadap isu-isu krusial dalam dunia kesehatan, seperti keamanan pangan dan penanganan penyakit menular.


“Melalui kegiatan ini, kami belajar bahwa tidak semua makanan yang beredar itu aman. Pemeriksaan seperti ini penting untuk memastikan makanan tidak mengandung zat berbahaya seperti Rhodamin B atau formalin,” ujar Lilismayani salah satu peserta magang.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan melalui UPT Laboratorium menyambut baik keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini, karena selain menjadi sarana edukasi, juga sebagai bentuk kolaborasi antara dunia pendidikan dan instansi pemerintah dalam menciptakan SDM yang kompeten dan berwawasan luas di bidang kesehatan masyarakat (SHA).


Kontributor : AUKM (UKH_BioSense/HMJBioFST)