Awal
pekan lalu, Senin (08/11/2021), Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar melaksanakan kegiatan the 1st International
Conference on Biological and Life Science (ICOBALS) yang dirangkaikan
dengan Opening Ceremony kegiatan Biology Learning Fair (Bioleaf)
Part IX.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid
ini dihadiri oleh 458 partisipan dan presenter (pemakalah) yang berasal dari
Indonesia, Kairo, India, Iraq dan Nigeria dengan berbagai afiliasi nasional
yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementrian Kelautan dan
Perikanan (KKP), Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan
Perikanan (BRPBATPP), serta
berbagai Perguruan Tinggi seperti Al-Azhar University, Hilla
University College Iraq, UGM, IPB, USU dan berbagai perguruan tinggi serta
komunitas-komunitas pegiat konservasi lainnya dari seluruh nusantara.
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar dalam sambutannya mengutarakan bahwa konferensi ini dirancang untuk menyatukan gagasan para peneliti bidang biologi
serta bidang terkait/turunannya dalam rangka melahirkan solusi dan membangun
ide-ide konstruktif untuk ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan ke depannya.
“Konferensi tahunan dalam ilmu biologi ini dirancang untuk internasional dan nasional ilmuwan penelitian biologi dan bidang yang relevan untuk bertukar pengetahuan dan keahlian untuk melahirkan rekomendasi dalam mempertahankan ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan jangka panjang”, lanjutnya.
Konferensi
internasional yang mengusung tema Achieving the Sustainable Development
Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change turut menghadirkan tiga
keynote speaker internasional. Pembicara pertama yaitu Dr. Sastia Prama
Putri (Graduate School of Engineering) dari Osaka University
mengulas tema Agricultural Biodiversity, khususnya pada metabolit
sekunder tanaman-tanaman yang menjadi komoditas khas daerah di Indonesia.
Kemudian keynote speaker kedua yakni Prof. Mostafa Ibrahim Hasan (Director
of Research & Studies Unit of Insect Vectror of Diseases) dari Al-Azhar
University Kairo membahas soal Medical Entomology, khususnya pada pemanfaatan
chitosan dari serangga kecoa untuk antibakteri dan antijamur. Lalu keynote
speaker ketiga, David Segura Sequera, B.Sc., dari Las Arrieras Nature
Reserve, Sarapiqui, Kostarika membahas tema Bird Ecology, khususnya
pada pengenalan burung, lingkungan dan aspek konservasinya di Benua Amerika,
khususnya di negara asal pembicara, yaitu Kosta Rika.
Konferensi
Internasional ini diharapkan pula menjadi momentum yang tepat untuk menyatukan
pandangan saintis guna membahas beragam isu penting dan esensial dalam ranah
konservasi keanekaragaman hayati. Hal ini diungkapkan oleh ketua panitia
ICOBALS, Dr Hafsan.
“Melalui konferensi internasional ini, telah menyatu-temukan puluhan saintis dalam membahas isu-isu kritis dan esensial untuk kehidupan yang berkelanjutan, khususnya studi-studi terbaru tentang konservasi keanekaragaman hayati, sebagai salah satu pengungkit paling kuat untuk mencapai keberlanjutan tersebut.”
Kegiatan ini disambut
antusias oleh para peserta dari berbagai tempat dan instansi, dalam dan luar
negeri. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Biologi UGM
mengapresiasi kegiatan yang menampilkan kekhasan daerah lewat selingan antar
sesinya, “This Conference is good with traditional performance”. Tharwat
Abdullah Selim Mohammed, salah satu peserta dari al-Azhar University Cairo, dalam
komentarnya menyebutkan, “It was a wonderful conference”. Senada dengan
Tharwat, Diaa Farrag Ibrahim Ahmed Elsadany, salah seorang Associate
professor in animal physiology berharap kegiatan ICOBALS menjadi agenda
tahunan, “It is a good conference, I wish it will be continuous every year”.
Semoga saja, Aamiin!
Sejumlah 58 makalah yang disimposiumkan pada
sesi paralel setelah presentasi para keynote speaker, kemudian akan
dimuat pada Prosiding Seminar Biologi volume November 2021.*
*NM/ZM/SHA