Terselenggara pada tanggal 1-4 Oktober 2019 di Hotel Mercure Batavia Jakarta, the 19th Annual International Conference on Islamic Studies - AICIS 2019 dengan tema Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam, disemarakkan oleh ratusan delegasi dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang bergengsi dan kompetitif yang ditandai dengan banyaknya submitter dari para akademisi dan researcher dari dalam dan luar negeri. Jurusan Biologi mengambil bagian dalam even ilmiah bergengsi tersebut dengan mengikutsertakan tiga orang dosen (Cut Muthiadin, Hafsan, dan St. Aisyah S.) dan berkesempatan menyampaikan dua makalah pada selected panel dan tema terpisah dengan biaya penuh dari penyelenggara konfrensi.
Salah seorang dosen Biologi, Dr. Cut Muthiadin, M.Si. bersama tiga panelis dan chair dari institusi berbeda yaitu UIN Raden Intan Lampung, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, IAIN Purwokerto, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengulas tuntas tentang pemantauan dan pengendalian produk halal dalam masyarakat tradisional dengan judul panel "Monitoring and Controlling of Halal Product in Traditional Communities: From science to humanities applications". Secara khusus, peneliti dengan keahlian bidang Genetika dan Immunologi ini mengupas hasil penelitiannya tentang efek konsumsi tuak yang dapat menyebabkan kerusakan morfologi jantung, ginjal dan hati juga dapat mengurangi motilitas spermatozoid serta janin mencit (Mus musculus). “Konsumsi tuak merupakan perilaku yang harus dihindari mengingat larangan dalam Islam serta mudharat yang ditimbulkan oleh minuman yang diharamkan itu”. Demikian esensi sajian makalah dosen berperangai humble tersebut yang dilanjutkan dengan diskusi ilmiah.
Pada kesempatan dan ruang panel yang berbeda dalam rangkaian AICIS 2019, makalah hasil penelitian Dr. Hafsan, S.Si., M.Pd. yang masih konsen dengan materi pemanfaatan fitase bakteri endofit Burkholderia sp. strain HF.7 turut dipaparkan dalam selected panel yang bertajuk "Broiler Farming Practice Non-AGP as an Islamic Conception in the Strategy to Achieve 'ASUH' Food". Kolaborasi Panelis dan chair dari institusi berbeda yaitu UIN Alauddin Makassar - UIN Sunan Gunung Djati Bandung - STAIN Sorong ini menitikberatkan pada pemanfaatan feed additive seperti probotik, enzim dan herbal serta implementasi manajemen ternak termasuk penerapan biosekuriti yang terstandarisasi sebagai upaya mempertahankan produktivitas peternakan broiler sebagai respon kebijakan pelarangan penggunaan Antibiotics Growth Promoters (AGP) dalam industri broiler yang merupakan amanat penerapan UU No. 41 tahun 2014 Jo. UU No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. “Upaya konkrit untuk menjaga ketersediaan broiler sebagai sumber protein hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) serta memiliki pangsa pasar yang luas merupakan konteks yang sejalan dengan konsepsi keamanan pangan dalam Islam, yaitu keamanan pangan dari segi normatif Islam (halal) dan keamanan pangan dari segi kesehatan (toyyib)”, imbuh Dosen berlatarbelakang keilmuan agrobioteknologi kelahiran tahun 1981 tersebut. (HF)