Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Nurul Wahdaniyah, mahasiswa semester 7 yang berasal dari Morowali, Sulawesi Tengah berhasil mendulang medali perak pada ajang Kejuaraan Pencak Silat Makassar Championship 2 Tingkat Nasional tahun 2023, Jumat 29 Desember 2023.
Bertempat di Gor Sudiang Makassar, Daniyah berlaga pada kategori lomba Solo Kreatif Tingkat Dewasa. Mewakili UKM Tapak Suci (TS) UIN Alauddin Makassar, Ia berkompetisi melawan atlit pencak silat dari berbagai perguruan terkemuka lainnya.
Daniyah berhasil memukau tiga dewan juri dengan penampilan apik lewat beragam gerakan dan jurus pencak silat selama dua menit waktu tampil. Pertandingan solo kreatif memang merupakan cabang seni bela diri pencak silat yang menekankan pada aspek keindahan gerakan, kreativitas dan kesesuaian dengan tema yang ditentukan.
Pencapaian Daniyah memang bukan main-main, ini adalah pencapaian prestisius yang turut mengharumkan nama almamater kampus peradaban, UIN Alauddin Makassar. Pasalnya, kompetisi nasional yang dihelat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini diikuti oleh berbagai perguruan pencak silat ternama, diantaranya Perguruan Satria Muda Indonesia, Perguruan Poltekbang dan Tapak Suci Kabupaten Gowa.
Saat ditemui pasca pertandingan, Daniyah mengungkapkan perasaan bangga atas prestasi yang telah Ia torehkan. Anak pertama dari pasangan Sudding Naba dan Jusrawana itu menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah buah dari kerja keras dan latihan yang selama ini telah Ia jalani.
“Alhamdulillah, saya merasa bangga kepada diri sendiri. Latihan selama ini ada hasilnya, kurang lebih sebulan belakangan ini latihannya lebih meningkat. Atur waktu harus benar-benar baik, kuliah juga padat terutama karena sudah semester 7 kan”, paparnya.
Ia juga turut menyampaikan kendala yang dihadapi dalam persiapan menghadapi kejuaraan ini. Menurutnya, kesulitan dari cabang solo kreatif ini adalah perlunya kemahiran dalam menghafal setiap gerakan dan jurus yang akan ditampilkan.
“Yang menjadi kendala selama latihan itu susahnya menghafal jurus yang banyak dalam satu waktu. Jadi kuncinya begitu, harus perbanyak latihan karena intinya bukan di menghafal tapi kebiasaan karena sering latihan,” ungkapnya.
Mahasiswi yang lahir 27 Mei 2001 itu turut menyampaikan pesan kepada mahasiswa lainnya untuk mencoba hal-hal baru yang dapat menambah pengalaman dan prestasi selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
“Kita itu harus semangat untuk mencoba hal-hal baru dan jangan terlalu fikirkan orang-orang yang ragukanki. Pakai petuah lama, coba hal baru dan berdiri di atas kaki sendiri,” tegasnya.
Setelah kompetisi ini, Ia menaruh target lain untuk terus menorehkan prestasi gemilang lainnya. Daniyah ingin meneruskan trend positif berprestasi di luar kelas yang juga diimbangi dengan kegiatan akademik yang juga tetap jalan. (NM)