Maros, 20 April 2025 — Suasana penuh semangat
dan kepedulian lingkungan mewarnai aksi kolaboratif dalam rangka peringatan
Hari Bumi 2025 yang digelar di Dusun Binangasangkara, Desa Ampekale, Kecamatan
Bontoa, Kabupaten Maros. Kegiatan ini mengangkat tema pelestarian ekosistem
pesisir melalui aksi nyata penanaman pohon mangrove, dengan melibatkan berbagai
komunitas, organisasi, dan masyarakat umum.
Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 WITA
ini merupakan bentuk sinergi dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa,
organisasi lingkungan, komunitas pemuda, hingga pelajar. Mereka bersatu
demi satu tujuan bersama: menjaga bumi melalui pelestarian hutan mangrove.
“Saya merasa bangga bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. Menanam mangrove bukan hanya sekadar menanam pohon, tapi menanam harapan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik,” ungkap salah satu peserta kegiatan dengan penuh antusias.
Kegiatan ini menjadi ruang edukasi
sekaligus refleksi bagi para peserta. Tidak hanya menanam mangrove, peserta
juga mendapat pengetahuan baru tentang pentingnya keberadaan hutan mangrove —
mulai dari fungsinya dalam mencegah abrasi pantai, menjadi habitat bagi
berbagai fauna laut, hingga kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida yang
berlebih di atmosfer.
Yang membuat kegiatan ini makin
berkesan adalah suasana kebersamaan yang terjalin antar peserta lintas
komunitas. Proses penanaman dilakukan bersama-sama dengan suasana
yang penuh kehangatan dan gotong royong. Banyak peserta menyatakan bahwa bagian
paling menyentuh dari kegiatan ini adalah saat mereka bisa saling membantu dan
bersosialisasi sembari menanam pohon.
“Saya jadi makin tertarik untuk ikut kegiatan lingkungan seperti ini lagi ke depannya. Rasanya luar biasa bisa berkontribusi, sekecil apa pun, untuk kelestarian bumi kita,” ujar peserta lainnya.
Para peserta juga mendapatkan
fasilitas berupa bibit mangrove, sertifikat, snack, dan tentunya relasi serta
ilmu baru. Panitia juga mengingatkan seluruh peserta untuk membawa tumbler
pribadi sebagai bagian dari upaya mengurangi limbah plastik.
Sebagai penutup, harapan besar digaungkan dari kegiatan ini: semoga gerakan pelestarian lingkungan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara konsisten dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat luas. Karena merawat bumi bukan tugas satu hari, tetapi komitmen jangka panjang demi generasi mendatang (SHA).
Kontributor: RAI (UKH_BioSense/HMJBioFST)