Gowa, 17 April 2025 — Dalam semangat menjaga
lingkungan dan mengedukasi generasi muda, mahasiswa Biologi melaksanakan
kegiatan kunjungan sekolah ke Sekolah Alam Insan Kamil (SAIK) dengan mengangkat tema “Pengenalan
Pembuatan Kompos dari Limbah Organik.” Kegiatan ini tidak hanya menjadi
ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga sarana membangun kesadaran lingkungan
sejak dini kepada siswa sekolah dasar.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah
memperkenalkan cara pembuatan pupuk kompos menggunakan bahan-bahan organik
sederhana yang mudah ditemukan, seperti kotoran sapi, sisa sayuran, dan limbah
dapur lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan pentingnya pengelolaan
limbah dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Dengan mengenalkan cara membuat kompos, kami berharap adik-adik dapat mulai peduli pada lingkungannya, bahkan dari hal kecil seperti mengolah sampah organik di rumah atau sekolah,” ujar salah satu panitia kegiatan.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa
terlihat antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan kompos — mulai dari
pengumpulan bahan, pencampuran, proses dekomposisi, hingga memahami bagaimana
hasil kompos nantinya digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Proses ini
juga dilengkapi dengan sesi edukatif dan praktik langsung agar siswa bisa
merasakan langsung pengalaman membuat kompos.
Pemilihan Sekolah Alam Insan Kamil
sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Sekolah ini
dikenal dengan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pendidikan
lingkungan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, kegiatan ini dinilai sangat
selaras dengan nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah.
Tidak hanya siswa, para guru juga
memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan
semacam ini dapat terus berlanjut agar siswa semakin terbiasa dan peka terhadap
isu-isu lingkungan sejak dini.
Melalui kunjungan ini, mahasiswa Biologi berharap dapat meninggalkan bekas yang bermakna dalam pola pikir siswa terkait pentingnya menjaga lingkungan. Harapan ke depannya, ilmu yang dibagikan tidak hanya menjadi sekadar pengetahuan, namun juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (SHA).
Kontributor: RAI (UKH_BioSense/HMJBioFST)