Turnitin telah menjadi sarana pengecekan plagiasi yang sangat membantu menjaga integritas akademik civitas academica UIN Alauddin Makassar sejak 2015 silam. Aplikasi ini menggunakan Artificial Intelligence (AI) yang dapat mendeteksi kesamaan tulisan yang dihasilkan mahasiswa, terutama dalam penulisan skripsi sebagai tugas akhirnya dengan sumber-sumber referensi yang telah terpublikasi secara online.
Namun terhitung
sejak 26 September 2023, tepat sebulan setelah perpanjangan kontrak antara
pihak UIN Alauddin Makassar dengan pihak Turnitin senilai tidak kurang dari Rp.
90 juta, aplikasi ini memberlakukan kebijakan baru.
Turnitin menghentikan dukungan submit (upload) makalah atas nama students yang tidak terdaftar (non-enrolled students). Alur kerja khusus ini sebelumnya hanya dapat diakses oleh instruktur yang menggunakan Turnitin Feedback Studio via website turnitin.com atau yang tidak menggunakan Learning Management System. Keputusan ini bertujuan untuk menyederhanakan pengelolaan akun pengguna dan lisensi.
"Ke depannya, semua submissions (upload makalah) akan memerlukan asosiasi dengan enrolled students (students yang terdaftar). Students dapat submit (upload) sendiri, atau Instruktur dapat submit (upload) atas nama students yang terdaftar (enrolled students)", begitu yang tertulis dalam penyampaian pihak Turnitin melalui undangan rapatnya dengan para customer di Indonesia.
Masalah ini tak pelak menjadi batu sandungan bagi mahasiswa yang sedang dalam tahap penyelesaian tugas akhir. Beberapa prodi memberlakukan pengecekan plagiasi di setiap tahapan, mulai dari proposal, hasil penelitian, dan naskah skripsi untuk ujian Munaqasyah. Beberapa juga menjadikannya sebagai syarat Yudisium, dan beberapa menjadi syarat pengambilan ijazah. Prodi Biologi FST UINAM memberlakukan kebijakan yang terakhir, yakni menjadi syarat untuk pengambilan ijazah.
Tak ingin berlarut-larut dalam masalah tersebut, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Kamaluddin Abunawas, M. Ag. mengundang para pengelola Turnitin lingkup UIN Alauddin Makassar untuk mengikuti rapat koordinasi pada Selasa (14/10) bertempat di Ruang Rapat Senat lantai 4 Gedung Rektorat.
Didampingi oleh Ketua LPM, Prof. Mashuri Masri, M.Kes. dan Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M, Dr. Hasbi Ibrahim, M.Kes. serta Koordinator Pengelola Turnitin, Taufiq Mathar, S.Pd., MLIS., dalam sambutannya, WR I menginginkan masalah ini segera dirembukkan dan diselesaikan bersama. Tindak lanjutnya dalam rapat tersebut, semua akun "student" yang memiliki akses submit naskah dikumpulkan dan dihapuskan, kemudian dibagikan satu akun student untuk setiap program studi, sebanyak 66 prodi dari jumlah total 100 akun student yang menjadi kuota milik Universitas.
"Saya bersyukur pimpinan universitas segera menginisiasi pertemuan ini, karena Prodi Biologi tidak memiliki akun student, sebelumnya hanya akun instruktur. Sementara setelah dikumpulkan semua akun student, terdapat beberapa prodi yang memiliki 5-15 akun student aktif", ujar Pengelola Turnitin Prodi Biologi yang telah ditugaskan sejak Juli 2021 lalu, Syarif Hidayat Amrullah, M.Sc. seusai rapat.
"Alhamdulillah, seminggu berselang akun student untuk prodi Biologi FST telah diberikan oleh koordinator pengelola Turnitin UINAM. Selanjutnya tinggal mengeksekusi total 25 naskah mahasiswa yang sudah mengantri sejak awal Oktober lalu", pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses pengecekan plagiasi pada naskah tugas akhir mahasiswa prodi Biologi FST kembali berjalan normal. (SHA)